HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tanggal 10 Desember diperingati sebagai Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia.
Sebuah hari yang memiliki tujuan untuk memberikan kesadaran, serta memobilisasi kemajuan politik, dan menekankan kesetaraan semua orang sebagai manusia, tak perduli apa ras, agama, gender, bahasa, dll.
Dikutip Holopis.com dari laman United Nations, Sabtu (10/12), Hari Hak Asasi Manusia telah membawa perubahan yang signifikan terhadap kesetaraan manusia, termasuk para penyandang disabilitas, serta masyarakat migran.
Deklarasi Pada Tahun 1948
Deklarasi universal Hak Asasi Manusia dimulai pada tahun 1948. Sejak itu, hak asasi manusia menjadi lebih diakui dan terjamin di seluruh dunia.
Deklarasi dilaksanakan bertepatan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manudia (UDHR).
Kemudian pada sesi pleno di tanggal 4 Desember 1950, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi untuk merayakan Hari HAM Sedunia.
Namun, janji UDHR mengenai martabat dan persamaan hak terus menerus diserang dalam beberapa tahun terakhir.
Dunia pun saat ini sedang menghadapi tantangan baru dan berkelanjutan, pandemi, konflik, meledaknya ketidaksetaraan, sistem keuangan global yang bangkrut secara moral, dll.
Tema Hari HAM Seudunia 2022
“Kita perlu mendapatkan kembali universalitas hak asasi manusia, hak asasi manusia yang tidak terpisahkan, dan kita perlu menemukan energi baru yang memotivasi kaum muda di seluruh dunia,” kata Volker Turk, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
Tema Hari HAM tahun ini adalah “Dignity, Freedom, and Justice for All,” atau “Martabat, Kebebasan, dan Keadilan untuk Semua,”
Dengan dirayakannya Hari HAM Sedunia, semoga keadilan dalam memperlakukan semua orang dengan setara semakin ditegakkan, terutama dalam negara dengan masyarakat yang majemuk, dan penuh dengan perbedaan yang justru bisa menjadi penguat kesatuan bangsa.