HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam angkat bicara terkait insiden pelemparan telur busuk di kantor DPW NasDem Aceh beberapa waktu lalu.
Dia menduga, kabar terkait insiden pelemparan telur busuk itu hanyalah strategi playing victim NasDem untuk memperoleh simpati publik. Pasalnya, pihak kepolisian baru-baru ini membantah adanya insiden pelemparan telur yang sebelumnya dikabarkan oleh Ketua DPW NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi
“Kalau kemudian itu memang bukan sebuah fakta, bisa dibaca juga sebagai strategi memainkan playing victim, untuk meraih simpati publik,” kata Arif kepada melalui Holopis.com, Senin (5/12).
Arif menuturkan, bahwa insiden seperti pelemparan telur tersebut merupakan hal yang memang kerap terjadi saat tensi poltik mulai memanas menjelang tahun-tahun politik.
Dia pun menyebut bahwa insiden tersebut merupakan wujud gerakan penolakan dari seorang tokoh, yang dalam hal ini adalah Anies Baswedan yang saat itu tengah melakukan kunjungan ke Aceh.
“Kalau kemudian ada tokoh-tokoh yang road show ke daerah tentu akan disambut oleh pendukung dan simpatisannya. Tetapi juga yang tidak mendukung atau kontra dengan tokoh tersebut, tentu membuat gerakan menolak tokoh tersebut,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, beredar kabar adanya insiden pelemparan telur busuk di kantor DPW Partai NasDem Aceh pada Sabtu (3/12) lalu. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPW Partai Nasdem Aceh, Teuku Taufiqulhadi.
Taufiq menuding, pelaku pelempar telur tersebut merupakan sekelompok orang yang membenci Anies Baswedan.
“Hari ini pembenci Anies di Aceh melempari kantor DPW NasDem dengan telur busuk,” kata Taufiq beberapa waktu lalu.
Namun kemudian, pernyataan petinggi Partai pimpinan Surya Paloh itu dibantah oleh pihak kepolisian, yangmana ditegaskan bahwa telur yang disebut pecah itu justru berada di jalan yang terletak 30 meter dari lokasi yang dimaksud.
“Telur pecah yang ada disampaikan, itu pecahnya di jalan. Bukan di kantor,” tutur Iswahyudi.