HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bencana hidrometeorologi diperkirakan berpotensi terjadi merata di wilayah Indonesia, saat puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Desember 2022.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Abdul Muhari kepada Holopis.com, Senin (27/11).

“Kita bisa menyampaikan bahwa peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi itu merata di seluruh bagian Indonesia mulai dari utara Sumatera sampai selatan Papua,” katanya.

Abdul menjelaskan, sejak 21 November 2022 distribusi cuaca di sejumlah wilayah seperti Kalimantan dan sebagian Sulawesi ditutupi oleh awan hujan. Kondisi tersebut berpindah ke wilayah Sumatera dan sebagian utara Jawa pada 22 November 2022.

Pada tanggal 23 November, awan hujan terus bergerak ke arah Papua dan Kalimantan bagian barat. Kemudian pada 24 November, awan kembali bergerak ke Kalimantan dan selatan Papua. Sementara pada 26 November pindah lagi ke sebagian besar wilayah Sumatera.

“Ini memberikan gambaran bagi kita bahwa secara normal, secara monsun atau secara musiman kita akan masuk pada musim hujan. Artinya puncak musim hujan di Indonesia itu dari Desember 2022 sampai Februari 2023,” jelasnya.

Abdul menjelaskan meski puncaknya baru terjadi pada Desember, hujan yang selama dua bulan terakhir nampak turun lebih deras dan cepat disebabkan oleh di antaranya Indian Ocean Dipole (IOD) ataupun indeks minor yang negatif.

“Sehingga kita pada Desember masih harus terus waspada dengan potensi hujan intensitas tinggi dan potensi bencana ikutannya dari aspek hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” ucapnya.