HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj turut angkat bicara terkait aksi sejumlah orang yang mencopot label gereja di tenda bantuan untuk korban gempa Cianjur.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh sejumlah orang itu menunjukkan sikap yang belum dewasa. Dia pun meminta semua pihak untuk membedakan aktivitas sosial dengan kristenisasi.

“Itu bersikap belum dewasa. Harus kita bedakan aktivitas kemanusiaan, aktivis sosial dengan kristenisasi, harus kita bedakan. Kan ada ciri khas atau bisa kita lihat, ini kristenisasi atau betul-betul bantuan,” kata Said Aqil dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (27/11).

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyesalkan adanya aksi pencopotan label untuk pencabutan label gereja di tenda bantuan gempa Cianjur itu.

“Sangat disesalkan dan tidak boleh terulang lagi. Pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda oleh oknum warga setempat di tenda pengungsian di Cianjur,” tulis Ridwan.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan, bencana datang tidak memilih orang maupun lokasi. Demikian juga halnya dengan si pemberi bantuan yang pasti memberi tanpa melihat status.

“Yang membantu bencana pun datang tidak pilih-pilih, datang dari semua pihak, dari semua golongan, kelompok, apa pun keyakinan atau agamanya,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebuah rekaman video beredar di media sosial menunjukan sejumlah orang tampak membongkar tulisan ‘Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia’ dari tenda bantuan korban gempa Cianjur.