HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Riset Indopolling Network, Dewi Arum Nawangwungu menyampaikan hasil riset lembaganya terkait dengan perspektif masyarakat sosial terhadap dinamika politik saat ini, kemarin. Salah satunya adalah tentang penggunaan tempat privat sebagai lahan untuk kampanye Pemilu 2024 mendatang.

“Mayoritas publik DKI Jakarta (65,5%) menyatakan penolakannya terhadap penggunaan tempat ibadah tertentu sebagai ajang sosialisasi/kampanye capres-cawapres,” kata Arum dalam rilis survei yang dikutip Holopis.com, Sabtu (26/11).

Tidak hanya itu, data yang ia temukan juga menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat di DIKI Jakarta tidak sepakat penggunaan identitas baik Suku, Ras, Agama dan antargolongan (SARA) menjadi alat propaganda politik.

Dengan demikian, dosen Ilmu politik FISIP Universitas Brawijaya tersebut menilai masyarakat Jakarta yang disurvei sudah sangat rasional dalam memandang kancah perpolitikan di Indonesia.

“Mayoritas publik (71,8%) juga menyatakan menolak penggunaan isu SARA dalam meyakinkan dukungan kepada pemilih,” ujarnya.

Sekedar diketahui, bahwa penarikan sampel survei Indopolling Network tersebut dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan rentang waktu periode 8-13 November 2022. Para responden adalah mereka yang berasal dari populasi warga DKI Jakarta yang telah memiliki hak pilih.

Adapun jumlah sampel dalam survey ini sebesar 880 responden dengan Margin of Error (MoE) sebesar + 3,4% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.