HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ancaman penyakit campak akan segera menyebar di berbagai wilayah secara global, dikarenakan pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan cakupan vaksinasi dan pengawasan terhadap campak.

Campak adalah salah satu virus manusia yang paling menular dan hampir seluruhnya dapat dicegah melalui vaksinasi. Namun, diperlukan cakupan vaksin 95% untuk mencegah wabah di antara populasi.

Rekor tertinggi hampir 40 juta anak melewatkan dosis vaksin campak pada 2021 karena rintangan yang diciptakan oleh pandemi COVID, kata WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dalam laporan bersama.

Sementara, kasus campak belum meningkat secara dramatis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sekaranglah waktunya untuk bertindak, kata pemimpin campak WHO, Patrick O’Connor, dikutip Holopis.com dari Reuters.

“Kami berada di persimpangan jalan,” kata O’Connor, Seals (22/11).

“Ini akan menjadi 12-24 bulan yang sangat menantang untuk mencoba memitigasi ini.”

Kombinasi faktor-faktor seperti langkah-langkah jarak sosial yang berkepanjangan dan sifat siklus campak dapat menjelaskan mengapa belum ada ledakan kasus meskipun kesenjangan kekebalan melebar, tetapi itu dapat berubah dengan cepat, kata O’Connor, menunjukkan sifat penyakit yang sangat menular.

WHO telah melihat peningkatan wabah besar yang mengganggu sejak awal 2022, meningkat dari 19 menjadi hampir 30 pada September, kata O’Connor, menambahkan bahwa dia sangat khawatir tentang bagian sub-Sahara Afrika.