HOLOPIS.COM, JAKARTA – Putra kedua mantan paranormal kondang, Agus Yulianto alias Ki Joko Bodo, Daya Milleni Pararefo merasa bersyukur sang ayah tercinta bisa kembali memeluk syariat agama Islam sebelum berpulang ke hariban Tuhan Yang Maha Esa.
“Enggak sangka saja ayah bisa kembali kepada fitrah, bisa kembali kepada ilmu agama begitu, maksudnya yang dari dulu dikenal seperti itu nyatanya bisa berubah,” kata pria berjenggot yang karib disapa Revo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (23/11).
Kemudian, ia juga mengenang bagaimana karakter sang ayah sebenarnya. Ia menyebut bahwa Ki Joko Bodo cenderung tak banyak berbicara. Ketika ia ingin memberikan nasehat kepada orang lain termasuk anak-anaknya, yang dilakukan adalah memberikan contoh saja langsung.
“Ayah itu sebenarnya enggak banyak omong ya, ayah itu kayak perhatian begitu, lebih sering kasih contoh dibanding omong,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ki Joko Bodo biasa melakukan aktivitas mandi pagi. Usai mandi, ia sering berjemur di depan rumah. Namun pada hari Selasa (23/11) usai mandi, Ki Joko Bodo meninggal dunia saat berjemur. Keluarga yang melihat gelagat tidak biasa itu langsung membawa tubuhnya ke dalam rumah, kemudian dipanggillah dokter untuk melakukan pemeriksaan.
“Meninggalnya sebenarnya waktu pagi tadi habis mandi. Habis mandi kan biasanya keluarga jemur ayah. Tiba-tiba waktu dijemur sudah enggak ada,” kisahnya.
“Didiagnosa meninggal dunia pada jam 10 pagi tadi,” tambahnya.
Sementara itu, putri Ki Joko Bodo, Ayda Prasasti mengungkapkan bahwa ayahnya memiliki riwayat penyakit darah tinggi atau hipertensi. Seharusnya, saat itu sang ayah sudah dijadwalkan untuk melakukan medical checkup, akan tetpi sudah terlebih dahulu meninggal dunia.
Agus Yulianto lahir di Singaraja, Bali pada 1964. Setelah ia hijrah pada tahun 2014 silam usai menjalankan ibadah di tanah suci Makkah, pemilik nama beken Ki Joko Bodo itu langsung melepas seluruh atribut klenik dan supranaturalnya, bahkan ia pun sangat rajin menjalankan shalat di awal waktu.
Kini Ki Joko Bodo telah meninggal di usia 57 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Gang Kober, Lubang Buaya Jakarta Timur.