HOLOPIS.COM, SUMUT – Bencana longsor melanda sejumlah wilayah yang berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, longsor juga menutup akses jalan nasional yang ada di daerah tersebut.
“Petugas pun mengerahkan alat berat untuk melakukan pembersihan sisa material pascalongsor hingga akhirnya dapat dilintasi kembali,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (17/11).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Tengah pun diketahui mengerahkan 4 alat berat untuk membuka kembali akses jalan yang tertimpa material longsor sejak pekan lalu (11/11).
“Sebanyak 2 unit beko, 1 unit loader dan 1 dozer membersihkan bebatuan dan tanah yang menutup jalan,” jelasnya.
Meskipun material lumpur sudah berhasil dibersihkan, Abdul mengungkapkan bahwa petugas gabungan masih berada di lokasi terdampak untuk mengatur arus lalu lintas. Masyarakat pun cenderung sudah kembali beraktivitas normal pascakejadian.
Insiden longsor ini sebelumnya terjadi dibarengi dengan banjir setelah debit air Sungai Aek Sarasa dan Aek Sirahar meluap. Sebelumnya terpantau hujan lebat menguyur kawasan di sejumlah kawasan di Kabupaten Tapanuli Tengah.
BPBD mengidentifikasi banjir menerjang 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Barus, Kolang dan Sorkam, sedangkan tanah longsor terjadi di Kecamatan barus Utara dan Andam Dewi.
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 836 KK terdampak dan jatuhnya korban jiwa sebanyak 3 warga. Banjir mengakibatkan rumah rusak ringan 1 unit dan jembatan rusak 1, sedangkan longsor rumah rusak berat 1, rumah terdampak 7 dan ruas jalan nasional tertimpa material.