HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa perlu ada transformasi digital yang lebih serius demi terciptanya lingkungan siber yang aman dari kejahatan, hoaks bahkan perundungan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Negara Indonesia itu dalam acara working group KTT G20 di Bali.
Menurut Jokowi, hoaks dan perundungan jelas memiliki dampak negatif bagi masyarakat dalam konteks sosial dan demokrasi sekalipun.
“Hoaks dan perundungan siber dapat memecah persatuan dan demokrasi,” kata Presiden Jokowi di The Apurva Kempinsky, Badung, Bali seperti dikutip Holopis.com, Rabu (16/11).
Bahkan kata Presiden Jokowi, ada kalkulasi bahwa kejahatan siber lain seperti kebocoran data bisa menimbulkan kerugian yang sangat besar dari sisi ekonomi.
“Kebocoran data akibat kejahatan siber berpotensi menyebabkan kerugian US$ 5 triliun pada 2024,” ujarnya.
Oleh sebab itu, kemampuan membangun keamanan digital, khususnya bagi negara berkembang, dan perlindungan privasi untuk semua penduduk sangat diperlukan. Hal ini dilakukan demi membangun kepercayaan sektor digital, termasuk tata-kelola digital global.
Lebih lanjut, kesetaraan akses digital juga harus menjadi perhatian penting bagi para petinggi negara di dunia, khususnya peserta KTT G20. Orang nomor satu di Republik Indonesia itu menjelaskan, bahwa saat ini sudah ada 2,9 miliar penduduk di dunia yang belum terhubung dengan internet, termasuk 73 persen penduduk negara kurang berkembang.
Dengan demikian, ia pun mendesak agar forum G20 bisa menjadi ajang untuk segera memperkecil ketimpangan akses digital dan dapat memobilisasi investasi untuk membangun infrastruktur digital yang terjangkau bagi semua.
Selain itu, G20 harus dapat menggerakkan kerja sama penguatan kapasitas digital bagi negara berkembang. Jokowi melanjutkan, ekonomi digital merupakan kunci ekonomi dunia. Ekonomi digital tercatat telah menyumbang 15,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) global dan membuka peluang bagi masyarakat kecil dalam bagian rantai pasok global.
“RI mendorong transformasi digital untuk pemulihan global,” katanya.
Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa transformasi digital adalah salah satu isu prioritas di dalam agenda KTT G20. Kemudian, KTT di Bali sudah memasuki hari terakhir dan Indonesia sebagai Presidensi G20 akan mengumumkan hasil komunike pada sore ini.