HOLOPIS.COM, BALI – Presiden Jokowi menghadiri side event Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) di sela sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi berbicara mengenai pembangunan infrastruktur di negara berkembang yang selalu mendapat dukungan darinya. Jokowi kemudian menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang.

Seperti mengenai dukungan yang harus country driven berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan. Konsultasi dan dialog dengan negara penerima harus menjadi pedoman utama.

“Pembangunan infrastruktur perlu memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat agar memiliki rasa kepemilikan yang tinggi, disertai dukungan bagi negara berkembang untuk membangun kapasitas dan kemampuan mandiri,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (15/11).

Dengan demikian, menurut Jokowi, negara berkembang dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global di masa mendatang. Disinilah kemudian Jokowi memamerkan bagaimana hasil kerjanya dalam memindahkan IBu Kota Negara ke Kalimantan.

“Indonesia tengah mendorong pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota ke Nusantara. Ini akan membuka peluang investasi sebesar 20,8 miliar dolar di berbagai sektor infrastruktur,” klaimnya.

Jokowi kemudian menjelaskan, upaya semua pihak harus didasarkan paradigma kolaborasi. Pelibatan lebih banyak pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta akan membawa manfaat nyata. “Saya percaya inisiatif seperti PGII akan semakin bermanfaat jika melibatkan sebanyak-banyaknya negara di dunia,” imbuhnya.

Selain itu, Jokowi juga mendorong agar PGII harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk lewat pembangunan hijau dan transisi energi. Sebab, negara berkembang paling rentan terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim.

“Presidensi G20 Indonesia telah mendorong kerja sama nyata di bidang sustainable infrastructure dan pendanaan pembangunan. Indonesia sendiri juga bersungguh-sungguh mengembangkan industri hijau, termasuk ekosistem industri mobil listrik, sebagaimana Yang Mulia saksikan langsung di KTT Bali ini,” bebernya.

“Yang Mulia, Indonesia siap mendukung inisiatif PGII. Harapan saya, PGII dapat memperkuat hasil yang telah dicapai di G20,” sambungnya.