HOLOPIS.COM, BALI – Presiden Jokowi mengajak seluruh peserta G20, termasuk negara lainnya untuk bisa mengedepankan dialog dalam setiap menghadapi perbedaan.

Dalam pembukaan KTT G20 di Bali, Jokowi mengklaim langkah yang dilakukannya selama ini dalam menjaga demokrasi terbilang efektif dalam menghindari konflik.

“Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (15/11).

Dalam pidatonya yang berbahasa Inggris, Jokowi pun menyebut bahwa negara G20 saat ini tidak punya pilihan lain selain menyamakan paradigma kolaborasi demi menyelamatkan dunia. Semua pihak, lanjut Jokowi, memiliki peran untuk ikut bertanggung jawab.

“Bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Bertanggung jawab berarti menciptakan situasi win-win, bukan zero-sum,” tegasnya.

Jokowi kemudian juga menegaskan, bertanggung jawab juga berarti semua pihak berkonflik harus mengakhiri perang. Pasalnya, jika perang tidak berakhir, dunia akan sulit bergerak maju.

“Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan generasi mendatang,” ujarnya.

Jokowi kemudian menyerukan, jangan lagi ada perbedaan yang kemudian membuat dunia saat ini terbagi menjadi beberapa kelompok hingga kemudian saling bertikai serta menimbulkan perang dingin berkepanjangan.

“Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya,” tandasnya.