HOLOPIS.COM, NUSA DUA – Presiden Jokowi secara resmi telah membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Provinsi Bali yang dihadiri 17 kepala negara peserta.

“Hari ini saya nyatakan KTT G20 dibuka. Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia,” kata Jokowi dalam pidato pembukaannya seperti dikutip Holopis.com, Selasa (15/11).

Jokowi kemudian juga memberikan apresiasi atas kehadiran para peserta G20 yang telah hadir serta tamu undangan untuk membicarakan kondisi global saat ini.

“Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20. Saya sangat paham, perlu upaya yang luar biasa agar kita dapat duduk bersama di ruangan ini,” tuturnya.

Di awal pidatonya, Jokowi pun langsung menyebut kondisi dunia yang sedang mengalami ketidakpastian akibat beberapa faktor. Mulai dari kondisi pandemi, hingga kemudian peperangan yang masih berlangsung.

“Krisis demi krisis terjadi. Pandemi COVID-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi. Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang,” tukasnya.

“Hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal,” sambungnya.

Jokowi pun menambahkan, sebagai presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam, yang sangat lebar. Namun, Jokowi menegaskan, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika semua pihak tanpa terkecuali, berkomitmen.

“Bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia. Mari kita perlihatkan kepada dunia bahwa kita dapat bersikap bijak, memikul tanggung jawab, dan menunjukkan jiwa kepemimpinan. Mari kita bekerja, dan mari kita bekerja sama untuk dunia. Recover together, recover stronger,” pungkasnya.