HOLOPIS.COM, MYANMAR – Presiden Jokowi menyatakan, peran ASEAN selama lima dekade terakhir harus konsisten dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Saat berbicara pada KTT Ke-17 Asia Timur, Jokowi menegaskan posisi Asia Timur harus tetap konsisten menjaga perdamaian dan bukan malah menambah bumbu untuk peperangan.

“Negara KTT Asia Timur harus memperkokoh fondasi perdamaian di Indo-Pasifik. Bukan justru menabur benih permusuhan apalagi menabuh genderang perang,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (13/11).

“Indo-Pasifik jangan hanya dilihat dari perspektif sempit politik keamanan, namun potensi kerja sama ekonominya,” sambungnya.

Demi menjaga konsistensi tersebut, Jokowi menyarankan tiga hal pokok yang bisa diterapkan dalam hubungan KTT Asia Timur.

Dimana yang pertama adalah dengan perkokoh semangat dan paradigma untuk kolaborasi. Negara Asia Timur pun kemudian harus dapat mewadahi rasa saling percaya antarnegara.

“Saya ajak kita perkuat kerja sama konkret, sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Saya mengundang negara-negara Asia Timur untuk berpartisipasi dalam Indo-Pacific Infrastructure Forum tahun depan di Indonesia,” ajaknya.

Selain itu, negara Asia Timur harus menghomarti rules of the game dalam hubungan antarnegara. Piagam PBB dan instrumen hukum internasional seperti UNCLOS harus ditegakkan secara konsisten.

“Penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah tidak dapat ditawar atau negosiasikan,” tegasnya.

Jokowi kemudian menjelaskan poin ketiga yakni menciptakan arsitektur kawasan yang inklusif hingga menjadi fondasi kuat kerja sama yang menguntungkan semua pihak.

“Indo-Pasifik harus menjadi kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera,” pungkasnya.