HOLOPIS.COM, JAKARTA – Migrasi TV analog ke TV digital atau ASO (Analog Switch Off), sudah dilakukan oleh pemerintah pada 2 November 2022. Ada 230 kabupaten/kota, termasuk wilayah Jabodetabek yang sudah tidak ada siaran analog.
Namun yang jadi masalahnya, yakni pembagian STB (set top box) khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu. Menurut Anggota Komisi I DPR, Nurul Arifin, distribusi STB belum merata, bahkan berpotensi tidak tepat sasaran.
“Jadi, masalahnya saat ini distribusi STB itu belum merata banyak yang tidak tepat sasaran, tentunya ini yang menjadi fokus kami di DPR agar bagaimana dulu penyaluran STB ini merata di Jabodetabek, setelah itu fokus pada daerah lainnya,” katanya dikutip Holopis.com dari laman DPR, Sabtu (12/11).
Nurul mengatakan, harga STB di pasaran saat ini alami kenaikan sehingga sulit dijangkau oleh kalangan masyarakat bawah. Akibatnya, masih banyak masyarakat yang belum bisa menikmati TV digital.
“Akibatnya beberapa masyarakat yang menunggu STB gratis dari pemerintah, tetapi juga tidak punya uang untuk beli sendiri, jadi tidak bisa menikmati layanan televisi lagi,” katanya.
Komisi I juga berencana akan panggil Kementerian Kominfo, untuk berikan penjelasan terkait permasalahan penerapan ASO, termasuk distribusi STB gratis.
“Kita akan segera rapat dengan Kominfo untuk mendapatkan penjelasan mengenai permasalahan ini, bagaimana mau menjadi masyarakat 5.0 jika 4.0 saja belum tercapai dengan tepat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, STB gratis dibagikan gratis dari penyelenggara multipleksing (mux) yang dibantu pihak Kominfo. Totalnya, ada 1,1 juta unit dari total 5,5 juta unit telah disalurkan kepada masyarakat per tanggal 3 November 2022 lalu.