HOLOPIS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan aparat keamanan telah mendeteksi dan mengatasi serangan cyber pada penyelenggaraan KTT G20 di Pulau Bali.
Selain itu, tidak ada ancaman keamanan signifikan yang ditemukan pihaknya.
Andika menerangkan bahwa dalam pengamanan KTT G20 pihaknya menggunakan cara kerja yang sama saat latihan militer Super Garuda Shield bekerja sama dengan militer negara tetangga.
“Kerja sama sama inilah yang kemudian membuat kita lebih teliti. Apakah ada pendeteksi tentang potensi-potensi atau rencana-rencana tertentu. Sejauh ini, secara umum ini, selain (serangan) cyber, kelihatannya belum ada yang signifikan. Tapi, kalau cyber memang harus saya akui, ada,” kata Jenderal Andika kepada Holopis.com di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Senin (7/11).
Andika juga tidak menjelaskan secara detail tentang ancaman cyber mendekati KTT G20 itu. Tapi yang pasti pihaknya bersama Badan Siber Sandi Negara (BSSN), dan Badan Intelijen Negara (BIN) serta Polri sudah berkali-kali untuk mencoba melakukan simulasi.
“Dan kebetulan juga ada gangguan yang real atau benaran (serangan cyber). Tapi itu justru membuat kami lebih matang sebenarnya. Serangan-serangan itu, bagaimana kemudian kami merespons beberapa cepat,” ujarnya.
“Kami merespons itu, sebetulnya malah membuat kami lebih siap, terus terang saja. Tapi, kami tetap mengimbau kepada semua masyarakat Indonesia untuk membantu, seandainya mereka yang mempunyai skill dan kemampuan juga, kemudian melihat adanya percobaan-percobaan gangguan terhadap jaringan cyber,” ujarnya.