JAKARTA,HOLOPIS.COM- Otoritas China baru-baru ini menangkap komplotan sindikat pemalsu vaksin Corona beromzet miliaran rupiah. Sindikat ini bahkan menghasilkan US$ 3 juta atau sekitar Rp 42 miliar dari penjualan vaksin palsu mereka. Mereka meneliti desain kemasan vaksin asli sebelum membuat sekitar 58 ribu duplikat di rumahnya sendiri, dikutip dari BBC, sejumlah vaksin palsu yang diproduksi diselundupkan ke luar negeri tapi belum diketahui negara penerimanya.
Mengetahui hal demikian, Satgas Penanganan Covid-19 menanggapi isu terkait adanya sindikat vaksin palsu yang dibongkar oleh interpol yang merupakan jaringan sindikat vaksin palsu di China dan Afrika Selatan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa hingga saat ini sindikat vaksin palsu tidak ada di Indonesia.
“Sampai saat ini, sindikat semacam itu tidak ditemukan di Indonesia. Semua pengadaan vaksin dilakukan melalui skema G to G (government to government) sehingga terjamin keaslian vaksinnya,” ia menegaskan dalam International Media Briefing, Senin (8/3) yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.
Meski demikian, Wiku menegaskan bahwa pemerintah terus memantau masalah pemalsuan vaksin. Pemerintah juga mengedukasi dan terus melakukan koordinasi dengan perusahaan yang melakukan pengadaan vaksin lain dalam skema gotong royong. Hal ini untuk memastikan keaslian vaksin yang diadakan perusahaan tersebut.
“Patut diperhatikan bahwa pemalsuan vaksin Covid-19 merupakan kejahatan yang membahayakan kehidupan masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” tegas Wiku.
Setiap vaksin yang diadakan perusahaan, juga harus mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA) atau Distribution License Number dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM). (Tri)
Sumber: https://covid19.go.id/p/berita/satgas-covid-19-sindikat-vaksin-palsu-tidak-ditemukan-di-indonesia