Aliansi Aksi Sejuta Buruh yang akan digarap oleh beberapa tokoh buruh oposisi akan menggelar aksi unjuk rasa pada dua hari. Yakni di tanggal 9 November 2022 dan tanggal 15 November 2022.
Beberapa tokoh buruh yang terlibat adalah Daeng Wahidin dari Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), Jumhur Hidayat dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Sunarti dari Serikat Buruh Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992.
“Kami merencanakan akan turun aksi ada beberapa tanggal, tapi mengerucut pada tanggal 9 November dan antara tanggal 15 atau 17 November. Ada pembahasan berikutnya, tapi kita kemungkinan akan mengerucut di situ,” kata Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F SP LEM SPSI), Arif Minardi dalam sebuah video yang dilihat Holopis.com, Kamis (3/11).
Target utama aksi mereka ada di 3 (tiga) lokasi, yakni di kantor Ida Fauziyah di Kementerian Tenaga Kerja, di kantor Airlangga Hartarto di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Materi aksi yang akan diangkat masih berkaitan dengan Omnibus Law UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang telah ditetapkan sebelumnya oleh MK dalam status inkonstitusional bersyarat, hingga persoalan upah miminum (UMP) buruh.
“Ke Kemnaker, Menko Perekonomian kemudian juga ke MK, untuk membicarakan tentang bagaimana tentang upah, karena ini sangat strategis,” ujarnya.
Untuk itu, Arif Minardi bersama pimpinan organisasi buruh tersebut menyerukan kepada seluruh pimpinan Konfederasi, Federasi dan organisasi buruh lainnya untuk mempersiapkan massa aksinya masing-masing.
“Bagi semua anggota federasi atau konfederasi atau serikat pekerja yang tergabung dalam aksi sejuta buruh bersiap-siap menurunkan anggotanya, kita akan turun di 3 tempat tersebut,” imbuhnya,” serunya.
Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 17 yakni Global Tweenty (G20) Presidensi akan digelar di Bali. Bahkan Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan acara tersebut bakal digelar selama 2 (dua) hari dengan dihadiri 17 pemimpin negara peserta di seluruh dunia.
“Para pemimpin negara-negara G20 akan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi ke-17 G20 di Bali pada 15 hingga 16 November mendatang. Setidaknya, sudah 17 pemimpin negara yang telah menyatakan kesediaan untuk hadir. Tiga lainnya masih ditunggu konfirmasinya,” tulis Presiden Jokowi.