HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Brasil yang sekaligus petahana dalam pemilihan umum, Jair Bolsonaro angkat bicara soal protes para pendukungnya terhadap hasil pemungutan suara yang dimenangkan oleh pesaingnya, Luiz Inacio Lula da Silva.

Presiden Bolsonaro menyampaikan bahwa, protes pendukungnya tersebut merupakan sebuah eskpresi kemarahan atas ketidakadilan yang terjadi dalam proses pemilihan umum Brasil.

Diketahui, Presiden Bolsonaro belum mengakui kekalahannya atas Lula dalam pemilihan Presiden Brasil 2022, bahkan sampai saat ini.

Kebisuannya itu lah yang kemudian membuat pendukungnya melakukan protes keras secara sporadis, dengan turut serta memblokir jalan raya, hingga mengganggu distribusi bahan bakar, pasokan supermarket, serta distribusi ekspor biji-bijian ke pelabuhan utama.

Selain itu, di tengah-tengah protesnya itu juga muncul seruan agar pemerintah melakukan kudeta militer demi menghentikan langkah Lula sebagai Presiden Brasil.

“Gerakan populer saat ini adalah buah dari kemarahan dan rasa ketidakadilan tentang cara proses pemilihan berlangsung,” kata Bolsonaro, dikutip Holopis.com dari Reuters, Rabu (2/11).

“Pengunjuk rasa harus menghindari penghancuran properti atau menghalangi hak untuk datang dan pergi,” ujarnya.

Namun pernyataan Bolsonaro itu dianggap bukan sebuah seruan untuk memanggil mundur pendukungnya. Hal ini disampaikan juga oleh seorang Analis Risiko Politik, Andre Cesar dari Hold Legislative Advisors.

“Bolsonaro belum memadamkan api ini. Dia berbicara kepada pendukung garis kerasnya tanpa mengkritik para demonstran di jalan raya,” ucap Andre.

Diketahui, beberapa waktu lalu Lula dinyatakan menang dalam pemilihan presiden Brasil putaran kedua, namun hasil ini tak diindahkan oleh petahana, Presiden Bolsonaro.

Transisi kekuasaan pemerintahan pun kabarnya akan dilakukan tahun depan, dengan pelantikan mulai 1 Januari 2023.