HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri BUMN, Kartiko Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa biaya bengkak atau yang dikenal dengan istilah cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mencapai USD1,449 miliar atau setara dengan Rp21,7 triliun (kurs Rp15.500/USD).
Pria yang akrab disapa Tiko itu lantas menjelaskan, bahwa angka tersebut merupakan hasil akhir dari perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang telah dilakukan asersi sebanyak dua kali.
“Total hitungan kami setelah dua kali asersi BPKP ada di angka USD1,449 miliar (Rp21,7 triliun). Jadi kalau ditotal sudah ada USD6 miliar menjadi USD7,5 miliar,” kata Tiko dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (2/11).
Tiko kemudian menjelaskan bahwa dalam perhitungan awal, Banyak komponen biaya-biaya yang tidak masuk dalam perhitungan. Bahkan, kata Tiko, nilai dari biaya-biaya tersebut mencapai USD6 miliar.
“Banyak sekali komponen biaya yang tidak dimasukkan di anggaran awal, seperti misalnya sewa sinyal GSM 5 mHz ke Telkom untuk operasi kereta cepat, kemudian PLN juga meminta biaya investasi transmisi kelistrikan,” tuturnya.
Adapun pembengkakan biaya proyek paling besar terjadi pada pekerjaan tanah dasar (subgrade) dan terowongan (tunnel) sepanjang 4,6 kilometer (km) yang mengalami tantangan konstruksi.
Tiko mengatakan, bahwa selain biaya-biaya tersebut, ada juga masalah yang terdapat pada pembebasan lahan yang harganya jauh lebih mahal dari dugaan awal.
“Ada juga perhitungan pembebasan tanah fasos fasum (fasilitas sosial-umum) yang underestimated, termasuk relokasi sutet PLN ternyata lebih mahal,” ujarnya.
Diberitakan Holopis.com sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi berencana untuk memperpanjang rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya.
Menurutnya, kereta cepat merupakan transportasi yang potensial untuk dikembangkan. Sebab, transportasi ini bisa bersaing dengan pesawat udara, dimana rute dari Jakarta ke Surabaya bisa ditempuh hanya dalam waktu 4 jam.
“Kita yakin ini akan kita bangun (Kereta Cepat) Jakarta-Surabaya,” kata Budi, Minggu (30/11).