HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dokter ahli penyakit dalam, Andi Khomeini Takdir, mengungkapkan dugaan penyebab kematian ratusan orang akibat insiden tragis di distrik Itaewon, Seoul Korea Selatan, pada malam perayaan Halloween, Sabtu (30/10), yang dihadiri sebanyak lebih dari 100.000 pengunjung.

dr. Andi Khomeini Takdir, menjelaskan dari hasil analisis video yang beredar di sosial media menunjukkan bahwa, seluruh korban mengalami kondisi muntah darah, tubuh menjadi ‘ungu’ dan kaku, hingga jatuh seperti kartu domino.

Kondisi tersebut mengerucut pada dua kemungkinan yakni emboli paru dan serangan jantung/infark miokard.

“Kemungkinan pertama emboli paru. Tanda dan gejala utamanya sesak napas, nyeri dada dan batuk disertai darah,” tulis dr. Andi Khomeini Takdir dalam akun twitter pribadinya @dr_koko28, yang dikutip Holopis.com, Selasa (1/11).

“Tanda dan gejala lain yakni irama jantung tidak teratur, pusing, keringat banyak, demam/meriang, nyeri dan atau bengkak pada tungkai bawah, dan kulit jadi pucat/sianosis,” lanjutnya.

Selain itu, ia juga menerangkan faktor resiko emboli paru yakni obesitas atau kegemukan, asap rokok, minuman beralkohol, malas gerak, riwayat diabetes jantung kanker stroke dan covid, tirah baring lama dan kondisi berkendara lama.

Founder Junior Doctors Network (JDN) Indonesia tersebut, menyampaikan penyebab kenapa bisa serentak, bahkan hingga ratusan mengalami emboli paru-paru karena dua aspek utama.

“Berdesak-desakan, tidak bergerak, rongga dada tertekan, volume paru berkurang dan pembuluh darah paru ikut tertekan. Pertama aspek dari trias virchow yang terjadi dalam keramaian itu, kedua aspek lain ada di faktor resiko,” ujarnya.

Kemungkinan penyebab kedua dari kematian ratusan orang itu, adalah serangan jantung. Alasan dr. Andi mengurutkan di nomor kedua karena kemungkinannya lebih kecil, meski tetap ada kesamaan seperti gejala nyeri dada, muntah darah dan tubuh mengalami sianosis. Hanya saja, ia menilai jarang terjadi di infark miokard yang serentak.