HOLOPIS.COM, JAKARTA – Guru agama Siti Elina, Jamaluddin diklaim tidak pernah memerintahkan muridnya tersebut untuk melakukan penyerangan ke Istana.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar beralasan, Siti Erlina sebatas mendapatkan doktrin atau pengajaran tentang Negara Islam Indonesia (NII).
“Bukan masalah penyerangan, bukan terkait dia datang disuruh sebagai pengantin,” kata Aswin dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (29/10).
Aswin kemudian menegaskan, aksi yang dilakukan Siti Elina murni inisatifnya sendiri lantaran inspirasi dari mimpi.
“Berdasarkan keinginan sendiri atau motivasinya internal dari dia yang dia sebut dari mimpi mimpinya itu atau wangsit,” tukasnya.
Pihak kepolisian pun sebelumnya telah menetapkan suami Siti Erlina, Bahrul Ulum dan guru agamanya Jamaluddin sebagai tersangka.
Penetapan tersebut dilakukan setelah proses pemeriksaan yang dilakukan terhadap para pelaku dan menemukan adanya keterkaitan dengan organisasi NII dan HTI.