HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE, Harris Yahya menyampaikan bahwa masyarakat perlu hadir dalam rencana negara Indonesia, transisi energi.

Hal tersebut disampaikan langsung Harris Yahya, saat ditemui tim Holopis.com dalam acara dialog Pimpinan Pusat Kesatria Muda Republika, dengan tema ‘Sumpah Pemuda : Ketahanan Energi Dalam Prespektif Transisi Energi’.

“Saya berharap mari lah kita memanfaatkan ini untuk kebaikan bangsa kita, kita kritisi apa yang harus kita lakukan di dalam melakukan transisi energi,” ungkapnya, kepada Holopis.com, Jumat (28/10).

“Kita manfaatkan potensi-potensi yang kita punyai semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kepentingan-kepentingan kelompok tertentu, bahwa kita bertransisi energi iya, kita bertransisi, bagaimana kita bertransisi, kita harus berperannya di situ, masing-masing sesuai kewenangan kita, yang pemerintah menyusun regulasinya, melakukan pembinaan pengawasannya,” sambungnya.

Dalam hal ini, Harris juga menyampaikan bahwa masyarakat juga harus melakukan pengawasan sesuai kewenangannya.

“Kemudian investasi nanti datang untuk melakukan pembangunan, sehingga ada ekonomi yang bergerak, masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan dengan adanya investasi yang masuk ke tempatnya, ada ekonomi yang bisa berputar disitu karena investasi tersebut,” jelasnya.

“Bisa dibayangkan kalau misalnya dari sisi mikro, katakanlah ada projek panas bumi yang datang ke satu kabupaten, belum tentu ada project besar yang ada di situ, namun ketika ada project panas bumi yang datang ke tempat situ karena ada potensi, lalu apa yang bisa dirasakan masyarakat di situ. Pertama, yang tadinya misalnya tidak punya pekerjaan, bisa mendapat pekerjaan, dan lain sebagainya,” pungkasnya.