HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati melaporkan, anggaran belanja negara untuk tahun 2022 ini, masih tersisa sekitar Rp1.192,5, jika dibulatkan menjadi Rp1.200 triliun.
Artinya, realisasi dari pagu belanja negara sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98/2022 baru sebesar Rp1.913,9 triliun atau 61,6 persen dari pagu yang mencapai Rp3.106,4,
Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam acara Bincang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditayangkan secara virtual melalui kanal YouTube Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (28/10).
“Daftar belanja Rp 3.000 triliun kalau dieksekusi semua. Itu masih ada Rp 1.200 triliun yang akan dispend (dibelanjakan) dalam dua bulan ke depan,” kata Ani, sapaan akrabnya yang dikutip Holopis.com, Jumat (28/10).
Meski begitu, Ani meyakini jika pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022 akan tetap kuat. Bahkan, dia memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa lebih tinggi dari kuartal II 2022.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu menjelaskan bahwa untuk menghabiskan sisa uang belanja negara Rp 1.200 triliun itu merupakan tantangan besar untuk pemerintah.
“Kalau memang belum terserap kita pastikan akan diserap berkualitas, bukan kemudian harus jor-joran dibelanjakan,” ujarnya.
Nantinya, menurut Febrio uang negara sisa belanja negara yang belum terserap ini bisa jadi dana tambahan atau cadangan pemerintah untuk APBN tahun depan, yakni tahun 2023.
“Jadi, tahun depan itu diantisipasi menghadapi ketidakpastian yang tinggi tahun depan. Bisa punya cash buffer yang cukup dari tahun 2022,” ujar dia.