HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan itu, Wamenag mengapresiasi kiprah LD PBNU dalam dakwah, pendidikan, dan gerakan sosial kemasyarakatan.
Menurutnya, perkembangan dakwah di Indonesia ditopang oleh ormas-ormas Islam yang bergerak di bidang pendidikan, sosial dan pemberdayaan ekonomi umat. Karenanya, ada
dua kata kunci penting dalam dakwah, yaitu: komitmen kebangsaan dan kemajuan umat.
“Komitmen kebangsaan dan kemajuan umat haruslah menjadi nafas perjuangan seluruh ormas Islam di Tanah Air. Umat Islam adalah satu umat dan apa pun perbedaannya, umat Islam tetap terikat dalam persaudaraan keislaman, dan persaudaraan kebangsaan,” pesan Menag di hadapan para dai dan muballigh pengurus LD PBNU dari berbagai daerah di Indonesia seperti dikutip Holopis.com, Rabu (26/10).
Dikatakan Wamenag, umat Islam dan ormas-ormas Islam harus bahu-membahu, saling bersinergi, saling melengkapi dan menguatkan dalam mengemban tugas dakwah. Sebab, karanya, dakwah adalah tugas mulia, yaitu membangun umat dan bangsa.
Dakwah merupakan kegiatan estafet antargenerasi. Dakwah harus berjalan terus betapa pun beratnya tantangan dan kesulitan yang dihadapi di lapangan. Sebab, dakwah merupakan jawaban umat Islam terhadap situasi kekinian dan antisipasi masa depan.
“Untuk hal tersebut semangat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah bashariyah diharapkan menjadi platform bersama semua ormas Islam dalam melakukan dakwah dan pembangunan umat,” jelasnya.
“Untuk mencapai tujuan dan hasil dakwah yang optimal, organisasi dakwah dituntut untuk melakukan pembenahan pada aspek resources, baik aspek sumber dana maupun SDM-nya, karena dakwah Islamiyah harus dilakukan secara sistematis, tidak secara sporadis,” lanjutnya.
Wamenag juga mengingatkan para dai tentang era digital dan disrupsi informasi. Menurutnya, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan beragama. Untuk itu, para mubaligh dan da’i dituntut menguasai teknologi digital, terampil menggunakan media sosial dan dapat memanfaatkannya untuk kemajuan dan keluasan jangkauan dakwah.
“Saya mengapresiasi seluruh pengurus LD PBNU, wabil khusus Divisi Konten, yang saat ini sudah merambah ranah dakwah digital. Launching website JagatNU.com adalah bentuk komitmen dakwah sesuai tantangan zaman yang harus dijaga,” sebutnya.
“Saya berharapan ke depan LD PBNU terus menggelorakan dan membumikan Islam moderat, bukan hanya di Indonesia bahkan di dunia,” tandasnya.