HOLOPIS.COM, MALANG – Para Aremania kembali turun ke jalan menyuarakan tuntutan setelah tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa 135 jiwa, Kamis (27/10).

Dari Pantauan Holopis.com, terlihat Aksi Aremania bertajuk tuntutan kedua ini dilakukan dari Alun-alun Kota Malang.

Para Aremania yang mayoritas menggunakan pakaian hitam ini berkumpul di Alun-alun Kota Malang sambil membawa sejumlah spanduk tuntutan.

Aremania kemudian berjalan kaki menelusuri kawasan Jalan Basuki Rahmat, kawasan Kayutangan, hingga menuju simpang empat Rajabali.

Dari simpang empat Rajabali ini Aremania bergerak menuju kawasan Bundaran Tugu Malang melalui Jalan Kahuripan hingga tiba di depan Balai Kota Malang.

Aksi longmarch atau jalan kaki ini sempat membuat jalan protokol di Kota Malang lumpuh total.

Aremania juga terlihat tertib dan membuat barikade barisan dengan tali. Mereka berjalan memenuhi setengah dari jalan protokol tanpa pengawalan dari pihak kepolisian atau petugas terkait.

Di depan Balai kota Malang ribuan Aremania ini melakukan aksi orasi sambil meletakkan simbol pocong di jalan dengan dikalungi syal Arema.

Keranda jenazah juga diusung dan diletakkan tepat di depan massa Aremania.

Pocongan dan keranda jenazah diusung sebagai bagian menggambarkan tragedi kemanusiaan ini begitu mengguncang Aremania dan warga Malang raya pada umumnya.

Aremania mengawali aksi di kawasan Bundaran Tugu Malang dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri, dilanjutkan dengan lagu Gugur Bunga.

Selanjutnya dipimpin satu orang para Aremania membacakan 9 tuntutan yang diikuti oleh ribuan massa aksi.