HOLOPIS.COM, PONOROGO – Bencana banjir serta longsor melanda pemukiman warga di Kabupaten Ponorogo pasca tingginya intensitas hujan di kawasan tersebut.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir yang terjadi sejak Jumat (21/10) tersebut mengakibatkan warga harus mengungsi akibat ketinggian air yang mencapai 70 Sentimeter.

“Banjir terpusat di Kecamatan Ngebel dan Kecamatan Sooko dan berdampak pada 10 KK, 29 orang yang terpaksa mengungsi di Masjid Agung Kabupaten Ponorogo,” kata Abdul dalam keterangannya kepada Holopis.com, Minggu (23/10).

Abdul menjelaskan, meski beberapa pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing karena kondisi banjir perlahan surut, namun kebutuhan mendesak saat ini untuk pengungsi yang masih bertahan adalah perlengkapan tidur, makanan siap saji, dan obat-obatan untuk warga mengungsi.

Selain banjir, diketahui longsor juga melanda wilayah tersebut tepatnya di Jalan Lingkar Telaga Ngebel Dukuh Nglingi, Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel.

Akibatnya, jalur sisi utara menutup jalan utama Telaga Ngebel dan tidak bisa dilalui kendaraan. Sementara itu, jalur utama dari Kecamatan Dolopo ke Kecamatan Ngebel sebagian tertutup material longsor. “Jalan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua,” imbuhnya.