HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melihat adanya potensi penurunan tingkat inflasi pada Oktober 2022.
Berdasarkan hasil survei pemantauan harga yang digelar BI pada pekan ketiga Oktober 2022, inflasi pada bulan Oktober ini diperkirakan sebesar 0,05 persen secara bulanan atau month on month (MoM). Angka tersebut lebih rendah jika dibanding dengan bulan sebelumnya, yakni September 2022 yang sebesar 1,17 persen MoM.
Direktur Eksekutif yang sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menjelaskan bahwa komoditas penyumbang inflasi di bulan Oktober ini adalah bensin, tarif angkutan dalam kota, serta angkutan antar kota.
“Bensin mengalami inflasi sebesar 0,05% MoM, tarif angkutan dalam kota dengan inflasi sebesar 0,04% MoM, dan angkutan antar kota dengan inflasi mencapai 0,01% MoM,” tulis Erwin dalam keterangan resmi yang dikutip Holopis.com dari laman resmi BI, Minggu (23/10).
Selain itu, komoditas lain seperti rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras juga menjadi penyumbang inflasi pada Oktober 2022, masing-masing mempunyai andil sebesar 0,01 persen MoM.
Sebaliknya, ada juga komoditas yang mengalami deflasi, sehingga dapat menahan laju inflasi di bulan ini. Komoditas tersebut seperti cabai merah yang turun 0,10 persen MoM, telur ayam ras turun 0,08 persen, daging ayam ras turun 0,04 persen, cabai rawit turun 0,03 persen, dan tomat turun 0,01 persen.
Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.