HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terus berupaya dalam melakukan pencegahan dan penanganan penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak berusia di bawah enam tahun.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI, Widyastuti mengaku bahwa pihaknya telah menggandeng ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk ikut serta dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai gagal ginjal akut tersebut.

“PKK dan segenap kader posyandu di masyarakat bahu membahu untuk memberikan motivasi dan pemahaman masyarakat tentang masalah ini,” kata Widyastuti dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com dari kanal YouTube Dinkes DKI, Sabtu (22/10).

Widyastuti juga mengatakan, bahwa pihaknya saat ini mulai menyisir data pasien penderita penyakit gagal ginjal akut di seluruh fasilitas pelayanan masyarakat, mulai rumah sakit (RS) hingga puskesmas di Jakarta.

“Kami melakukan semacam penemuan secara aktif masalah ini menyisir data-data yang ada di rumah sakit dan yang ada di puskesmas,” katanya.

Penyisiran itu, kata Widyastuti, dimaksudkan agar pasien penderita gagal ginjal akut dapat segera mendapatkan penanganan intensif.

Selain penyisiran data pasien, Dinkes DKI juga tengah melakukan penelitian untuk mengetahui faktor penyebab dari gagal ginjal akut yang sebagian besar dialami oleh pasien usia anak.

“Tentu selain menyisir data, kami juga melakukan langkah pengamanan terhadap salah satu faktor yang patut diduga menjadi pemicu terjadinya gagal ginjal akut,” kata Widyastuti.

“Saat ini pemerintah pusat telah terus menerus melakukan penelitian, pendalaman sebenarnya apa yang menjadi faktor penyebab,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, kasus gagal ginjal akut di Jakarta saat ini telah tercatat sebanyak 82 kasus. Sementara secara nasional, terdapat 241 kasus dan 133 di antaranya meninggal dunia akibat gangguan gagal ginjal akut.