HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komnas HAM mengklaim bahwa, mereka memiliki analisis tersendiri mengenai hilangnya beberapa jam waktu rekaman CCTV di stadion kanjuruhan saat terjadinya kerusuhan.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam beralasan, rekomendasi tim gabungan independen pencari fakta (TGIP) tragedi kanjuruhan yang menyebut rekaman CCTV tersebut sengaja dihapus adalah salah.
“Dari pendalaman kepada teknisi dan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, tidak ada rekaman CCTV yang dihapus,” kata Choirul, kepada Holopis.com, Jumat (21/10).
“Kami lihat itu semuanya ada, jadi tidak ada yang terhapus,” sambungnya.
Choirul kemudian beralasan, dari penjelasan yang didapatkan, rekaman tersebut bukanlah dihapus melainkan hanya ada persoalan teknis.
Pasalnya, sejak pergantian kamera beberapa hari sebelum pertandingan tengah dilakukan proses setting oleh petugas.
“Jadi, ketika merekam peristiwa kadang-kadang bisa, kadang-kadang tidak. Karena itu ada sinkronisasi IT dan sebagainya, secara teknis itu jadi persoalan,” klaimnya.
Diketahui sebelumnya, dalam rekomendasi TGIPF menyebutkan, ada jeda waktu beberapa jam rekaman CCTV di stadion kanjuruhan yang diduga dihapus.
Posisi kamera yang diduga dihapus itu adalah di bagian aula utama sewaktu proses evakuasi pemain Persebaya dari stadion kanjuruhan.