HOLOPIS.COM, KUKAR – Pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), membawa banyak manfaat bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), baik di kawasan inti maupun di kawasan penyangga, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Salah satu pelaku UMKM di Kukar, Husaini Rasyid selaku pemilik Rumah Makan (RM) Tepian Pandan dan mantan anggota DPRD Kukar 2004-2009, merasakan adanya peningkatan jumlah kunjungan tamu setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pemindahan IKN Nusantara ke Pulau Borneo.
“Saya merasa senang, bersyukur dan bangga atas keputusan Presiden Jokowi memindahkan IKN ke Wilayah Kaltim,” kata Husaini kepada dalam keterangan pers yang diterima Holopis.com melalui pesan instan, Kamis (20/10).
“Dampak positif yg kami rasakan (dari perpindahan IKN) adalah peningkatan jumlah kunjungan tamu yang pesat, ini berkah yang patut disyukuri bagi para pelaku UMKM,” imbuhnya.
Husaini menuturkan, sebelum ada rencana pembangunan IKN di Kaltim, keberadaan RM Tepian Pandan memang sudah iconik dan dikenal di wilayah Kaltim.
Namun kunjungan tamu semakin meningkat tajam, setelah Presiden Jokowi menetapkan Penajam Paser Utara sebagai inti pemerintahan yang baru, dan Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai kawasan penyangga IKN.
“Dampak kunjungan tamu RM Tepian Pandan meningkat luar biasa, khususnya para tamu dari Jakarta atau luar Kaltim, baik tamu domestik maupun tamu asing, hari kerja dan hari libur tetap ramai,” ujar Husaini.
Lebih lanjut, Husaini berharap agar rencana pembangunan IKN ini juga dibarengi dengan pembangunan akses sarana dan prasarana ke Tenggarong. “Sehingga menambah daya dukung ekonomi masyarakat di kawasan IKN semakin sejahtera,” harapnya.
Husaini mewakili pelaku UMKM di Kukar menegaskan, pihaknya setuju dan mendukung penuh pemindahan dan pembangunan IKN di wilayah Kaltim.
Pembangunan IKN, kata dia, menunjukkan pembangunan infrastruktur pembangunan yang tidak hanya terpusat di Pulau Jawa alias Jawa-sentris tetapi Indonesia-sentris.
“Bisa dikatakan, Kepindahan IKN di Kaltim merupakan upaya pemerataan pembangunan diluar Jawa,” tuturnya.
Husaini berpendapat, pembangunan IKN di Kaltim tentu memicu pergerakan positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal di sekitar kawasan IKN, mulai dari sektor kuliner dan pangan, penginapan, kerajinan, destinasi wisata hingga pengembangan usaha UMKM lainnya.
“Apalagi perpindahan penduduk dari Jawa ke Kaltim karena adanya IKN tersebut, tentu merupakan peluang pasar yang bagus, roda perputaran ekonomi akan signifikan bagi masyarakat Kaltim,” kata dia.
Di sisi lain, Husaini juga menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi UMKM, khususnya usaha rumah makan yang digelutinya. RM Tepian Pandan diketahui menyajikan menu makanan khas Kutai, yaitu Sate Rusa, Ikan Leis, Ikan Patin Mahakam dan Udang Galah.
Adapun kendala yang dihadapi salah satunya, yakni keterbatasan stok ikan lokal, seperti ketersediaan jenis Ikan Lais, udang galah sungai mahakam, patin mahakam, dan daging rusa.
Selama ini, tutur dia, jumlah pasokan ikan lokal masih sangat bergantung pada hasil tangkapan masyarakat. Ia berharap agar permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan, mengingat perpindahan IKN ini membuat lingkungan usaha di Kaltim, khususnya di Kukar semakin profitable.
“Ini menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan oleh pihak terkait, karena kondisi lingkungan sangat mendukung dan tersedia,” tandas Husaini.
Ia berharap ke depannya, ada upaya dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar untuk memfasilitasi para pelaku UMKM di berbagai sektor. Sehingga, pemindahan dan pembangunan IKN tidak hanya mendorong peningkatan jumlah penduduk, namun mampu memberikan peluang usaha ekonomi baru bagi masyarakat lokal.
“Kondisi ini juga diharapkan mampu mendorong pemerataan dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat yang berada di daerah penyangga kawasan IKN,” pungkasnya.