HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan bahwa, Stadion Kanjuruhan Malang akan diruntuhkan. Selanjutnya, pemerintah bakal membangun kembali Stadion Kanjuruhan sesuai standar yang telah ditetapkan Federation Internationale de Football Association (FIFA).

Jokowi mengatakan terkait rencana tersebut, FIFA mengapresiasi upaya Indonesia untuk membangun kembali Stadion Kanjuruhan sesuai standar FIFA. Nantinya, Stadion Kanjuruhan dijadikan contoh standar stadion dengan fasilitas terbaik, dari segi keamanan dan keselamatan baik penonton, pemain dan suporter.

“Stadion Kanjuruhan di Malang, juga akan kita runtuhkan dan kita bangun lagi sesuai dengan standar FIFA sebagai contoh stadion dengan fasilitas yang baik, menjamin keselamatan penonton dan pemain dan juga untuk suporter,” Kata Presiden Jokowi dikutip Holopis.com, Selasa (18/10).

Presiden Jokowi saat bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Kepresidenan, Jakarta [Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres].
Sebelumnya, Jokowi menjelaskan, terkait pembahasan transformasi sepak bola Indonesia yang akan segera dimulai. Selain itu, Presiden Ke-7 RI tersebut, menambahkan bahwa, pertemuan itu juga membahas manajemen stadion di Indonesia.

“Kedua juga yang berkaitan dengan manajemen keamanan, manajemen security, juga kita bicarakan secara detail, yang ketiga berkaitan juga manajemen pertandingan utamanya, yang terkait pengaturan waktu,” lanjutnya.

Sekedar diketahui Sobat Holopis, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada (1/10), telah memakan korban sebanyak 754 yang merupakan suporter Arema FC, yakni 133 korban jiwa, 596 orang luka ringan dan 25 lainnya luka berat. Hal tersebut dipicu kerusuhan yang terjadi pasca pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD, telah melakukan investigasi penyebab terjadi Tragedi Kanjuruhan, dari hasil tersebut dipastikan penyebabnya adalah tembakan gas air mata oleh kepolisian yang membuat seluruh suporter panik dan berhamburan kepintu keluar untuk menyelamatkan diri.