HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo hari ini telah melakukan pertemuan dengan teman-temannya semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Pertemuan itu berlangsung di kawasan Ambarukmo, Kabupaten Sleman, Pdivinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Di akun Twitter pribadinya @jokowi, ia mengunggah kebersamaannya dengan para alumni UGM yang disebut sesama teman kuliah di Fakultas Kehutanan.

“Di antara teman-teman kuliah semasa di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada,” tulis Presiden Jokowi dikutip Holopis.com, Minggu (16/10).

Ia menyebut bahwa banyak teman-temannya sesama alumni UGM sudah memiliki karir yang berbeda-beda.

“Kami berasal dari daerah yang berbeda-beda. Kini masing-masing sudah meniti karir sendiri, ada yang masuk Perhutani, ada yang jadi dosen, wiraswasta, dll,” sambungnya.

Pertemuan Presiden Jokowi dengan teman-temannya sesama alumni UGM tersebut ternyata ada kaitannya dengan geger-geger dugaan ijazah palsu yang saat ini digugat oleh Bambang Tri Mulyono di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Di dalam pertemuan itu, ia pun bercakap-cakap dengan teman-teman kuliahnya itu. Presiden Jokowi juga merasa heran dengan adanya gugatan dugaan ijazah palsu itu. Sehingga ia bersilaturrahmi saja dengan teman-temannya itu secara santai dan informal.

“Ampun, kalau Mahasiswa kan komplit, kalau yang SD kan susah carinya di mana,” kata Jokowi.

Mendapati ucapan Jokowi, teman-temannya pun menimpali. “Tapi yang dimasalahkan SMA, pak. Kan ada double stample,” ujar teman Jokowi.

Merespon timpalan temannya itu, Presiden Jokowi pun menanggapinya dengan sangat santai.

“Itu program pemerintah, sebagai SMPP, ya kayak dulu SMK sebelumnya SMEA,” tanggap Jokowi.