HOLOPIS.COM, BANDUNG – Presiden Jokowi mendesak anak buahnya untuk bisa memberikan dukungan kepada sejumlah perusahaan farmasi untuk terus mengembangkan produksi vaksin di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rangka peluncuran dan penyuntikan perdana vaksin IndoVac, di Pabrik PT Bio Farma, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
“Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara,” kata Jokowi dalam keterangan yang diterima Holopis.com dari setkab.go.id Kamis, (13/10).
“Dan kita memiliki kemandirian berdikari betul di dalam urusan vaksin,” sambungnya.
Permintaan ini disampaikan Jokowi setelah dia melihat keberhasilan Bio Farma dalam memproduksi vaksin, sementara Indonesia kerap mengekspor dari luar negeri.
“Banyak orang yang enggak tahu, belum tahu bahwa Bio Farma ini dalam setahun bisa memproduksi 3 miliar dosis vaksin dan diekspor ke 153 negara,” bebernya.
Bio Farma, jelas Jokowi, adalah produsen vaksin yang masuk lima besar dunia dalam memproduksi bermacam-macam vaksin, baik itu vaksin polio, difteri, meningitis, flu maupun campak. “Dan yang terakhir yang kita resmikan pada hari ini adalah vaksin COVID-19 dan kita beri nama IndoVac,” imbuhnya.
Jokowi kemudian mengapresiasi kerja keras SDM muda di Bio Farma dalam menggarap sebuah vaksin baru, dari hulu sampai hilir.
“Ini memakan waktu IndoVac dari awal sampai sekarang 1,5 tahun, juga diam enggak pernah bersuara tahu-tahu jadi IndoVac,” tukasnya.