HOLOPIS.COM, JAKARTA – Eggi Sudjana Mastal menuduh rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ova Emilia dan dekan Fakultas Kehutanan UGM tidak memiliki kapasitas intelektual yang baik.
Hal ini disampaikan Eggi lantaran dalam konferensi persnya, pihak UGM tidak menyebut secara jelas nomor induk mahasiswa Jokowi, hingga tanggal berapa pastinya ijazah Jokowi tersebut diterbitkan oleh UGM.
“Rektor UGM ataupun dekan Fakultas Kehutanan sama sekali tidak menyebutkan nomor pokok (nomor induk) Mahasiswa kemudian bernama Joko Widodo, nomor ijazah, tanggal dan bulan terbitnya ijazah, ya, jadi itu nggak disebutkan,” kata Eggi dalam dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com dalam konferensi pers virtualnya di channel Youtube Ahmad Khozinudin, Rabu (12/10).
Untuk itu, Eggi yang juga merupakan kuasa hukum Bambang Tri Mulyono dalam kaitan gugatan ijazah palsu Jokowi tersebut menuturkan bahwa apa yang disampaikan oleh rektor UGM tidak dalam kapasitas membantah dan menerangkan sama sekali apa yang ditudingkan pihaknya terhadap dugaan ijazah palsu Jokowi tersebut.
“Maka secara intelektual tadi saya sudah katakan tidak bernilai apa-apa,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya hukum yang tengah dijalankan oleh pihaknya, Eggi pun menantang rektor UGM untuk melakukan intervensi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat bahwa ijazah Joko Widodo yang digugatnya tidak benar.
“Tidak bermaksud mendelegitimasi UGM, Anda saya undang jadilah penggugat intervensi, mari kita buktikan di Pengadilan,” tantangnya.
Jika rektor UGM tidak melakukan ini, Eggi pun menuduh bahwa Prof Ova adalah orang yang tidak berintelektual.
“Kalau Anda tidak lakukan ini, Anda betul-betul tidak punya kapasitas intelektual,” pungkasnya.
Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa UGM telah melakukan konferensi pers terkait dengan tudingan publik bahwa ijazah Presiden Joko Widodo adalah palsu. Dalam keterangan resminya, ia menyatakan bahwa Joko Widodo adalah benar alumninya, serta ijazah yang beredar adalah asli.
“Bapak Ir Joko Widodo adalah alumni prodi S1 di Fakultas Kehutanan UGM antara tahun 1980,” kata Prof Ova dalam konferensi persnya di Yogyakarta, Selasa (11/10).
Kemudian, selain pernah menempuh studi di UGM, ia juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi adalah alumni yang lulus dari Fakultas Ilmu Kehutanan.
“Bapak Ir Joko Widodo dinyatakan lulus dari UGM tahun 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan berdasarkan dokumen yang kami miliki,” tegasnya.
Bahkan pihaknya juga sudah melakukan keabsahan dokumen Ijazah Presiden Joko Widodo di database yang dimiliki oleh UGM.
“Atas data dan informasi yang kami miliki dan terdokumentasi dengan baik, kami meyakini mengenai keaslian Ijazah Sarjana S1 Ir Joko Widodo dan bersangkutan benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada,” pungkas Ova.