HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengklaim dirinya dahulu tidak sudi menginjakan kaki di PT Freeport sewaktu masih dikuasai oleh perusahaan Amerika Serikat.
Alasannya, Jokowi hanya mau mendatangi PT Freeport apabila perusahaan tersebut sudah berhasil dikuasai oleh pemerintah Indonesia.
“Saya dulu-dulu enggak mau ke Freeport karena itu bukan milik kita, tetapi sekarang saya ke Freeport karena jelas itu sudah menjadi milik BUMN kita, artinya milik pemerintah Indonesia,” kata Jokowi dalam keterangan yang diterima Holopis.com, Selasa (11/10).
Jokowi pun mengklaim bahwa perjuangan merebut PT Freeport dari tangan Freeport-McMoRan terbilang sangat alot dan menemui banyak kendala.
“Sebelumnya kita hanya diberi 9,3 persen. Tiga tahun kami negosiasi, sangat alot sekali, dan kita sekarang sudah memegang mayoritas 51 persen,” bebernya.
Jokowi kemudian juga mengklaim bahwa para pekerja di PT Freeport saat ini tidak lagi dikuasai oleh tenaga kerja dari luar negeri dan lebih banyak didominasi warga Indonesia.
“Yang saya senang waktu ke sana saya cek ini karyawannya saya dengar banyak yang bule. ‘Oh ndak, Pak, sekarang 98 persen itu adalah Indonesia'” ujarnya.
“Dan yang saya senang lagi 40 persen itu adalah Papua, masyarakat Papua. Ini ada sebuah transformasi teknologi, ada sebuah transformasi ekonomi yang kadang-kadang kita enggak sadar,” sambungnya.