HOLOPIS.COM, JAKARTA – Peringatan dini gelombang tinggi dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk beberapa wilayah perairan Indonesia yang belaku pada 9 – 10 Oktober 2022.
Dilansir Holopis.com dari keterangan BMKG, Minggu (9/10), untuk wilayah Indonesia bagian utara, pola angin dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Kemudian di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna dan Laut Arafuru.
Adapun kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan timur Simeulue, Teluk Lampung bagian selatan, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, Laut Natuna.
Sedangkan perairan selatan Flores, perairan Pulau Sawu – Rote – Kupang, Laut Sawu, Laut Banda bagian selatan, perairan selatan Kep. Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai – Aru, Laut Arafuru bagian tengah.
“Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,50-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan Enggano – barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten – Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten-NTT,” tulis BMKG.
BMKG pun memperingatkan soal risiko tinggi dalam pelayaran. Risiko ini terdiri dalam beberapa kategori. Berikut ini kategorinya.
-Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m)
-Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m)
-Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m)
-Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m)
-Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4,0 m