HOLOPIS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya mengklaim tidak menemukan indikasi jaringan teroris dari empat orang tersangka pelaku perampokan toko emas di Tangerang Selatan.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Henki Heriyadi kali ini malah mengklaim bahwa motif para pelaku adalah murni persoalan kebutuhan ekonomi.
“Tidak ada kaitannya dengan aksi teroris. Rentetan kasus perampokan toko emas di Tangerang Raya setelah di dalami penyelidikan bersama sama dengan Densus, murni bermotif ekonomi,” kata Hengki dalam keterangan yang diterima Holopis.com, Jumat (7/10).
Hengki sebelumnya padahal pernah mengatakan, penyidik melibatkan Densus 88 Antiteror untuk mendalami dugaan keterlibatan jaringan teroris dalam aksi pencurian emas di BSD.
“Kami sedang mendalami apakah pelaku ini ada kaitannya dengan jaringan teroris. Kami bekerja sama dengan Densus 88 untuk mendalaminya,” kata Hengki (30/9).
Hengki mengungkapkan, pendalaman terkait kemungkinan para pelaku terkait jaringan terorisme dilakukan karena ada kesamaan ciri khas kelompok teroris yang melakukan pendanaan (fai) dengan merampok toko emas.
“(Ada kesamaan) karena sasarannya selalu toko emas dan menggunakan senjata api. Metode fai sebelum-sebelumnya sasarannya selalu toko emas dan bersenjata api,” tuturnya.