HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penembakan massal terjadi di Thailand yang menewaskan 36 orang di antaranya 24 merupakan anak-anak, tercatat sebagai tragedi mematikan di negara tersebut.

Tragedi penembakan massal yang terjadi di Pusat Penitipan Anak wilayah distrik Uthaisawan Na Klang, Provinsi Nong Bua Lamphu. Pihak Kepolisian setempat berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan yang merupakan mantan perwira polisi berusia 34 tahun.

Pelaku penembakan, dilaporkan sedang menjalankan masa penangguhan/skorsing dari tugas polisi, pada awal tahun terkait dengan dugaan kepemilikan narkoba. Di antara seluruh korban meninggal, ditemukan istri dan anak dari pelaku penembakan massal tersebut.

Mayor Jenderal Paisan Luesomboon, selaku juru bicara Polisi Thailand mengatakan, pelaku saat itu sedang mencari anak laki-lakinya yang berusia dua tahun, tetapi tidak berhasil ditemukan karena posisi sedang tidak berada di lokasi.

“Panya (pelaku), pergi mencari putranya yang berusia dua tahun, tetapi anak tersebut tidak ada di sana. Jadi dia mulai menembak dan menikam orang-orang di ruangan penitipan anak,” kata Mayor Jenderal Paisan Luesomboon dilansir Holopis.com dari CNN, Jumat, (7/10)

Ia menambahkan, pelaku yang bernama Panya Kamrab, berhasil masuk ke sebuah ruangan, yang di dalamnya terdapat 24 anak-anak sedang tidur bersama. Tanpa ragu-ragu pelaku melakukan penembakan secara brutal. Pelaku juga memakai pisau untuk menikam anak-anak dan para staf di lokasi.

Salah satu guru, yang merupakan saksi mata mengungkapkan peristiwa yang terjadi. Guru tersebut menjelaskan, pelaku memasuki lokasi pada tengah hari, di saat dua anggota staf lainnya sedang beristirahat.

“Kemudian dia menarik pistol lain dari pinggangnya. Saya tidak menyangka dia juga akan membunuh anak-anak, dan menikam salah satu guru lain yang sedang hamil delapan bulan,” ujarnya.

Pelaku telah berhasil ditemukan oleh Polisi Thailand, dari keterangan Jenderal Polisi Damrongsak Kittiprapas, Panya ditemukan meninggal dunia di rumahnya, dugaan sementara ia bunuh diri.

Ucapan belasungkawa terus mengalir, di antaranya dari organisasi anak dunia UNICEF menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban. Selain itu, PM Inggris Liz Truss melalui akun twitter pribadinya, mengungkapkan keterkejutan dengan peristiwa yang terjadi, dan mengucapkan turut berduka cita.

Sebelumnya diberitakan, korban tewas berjumlah 34 orang, dan pelaku masih dalam buronan kepolisian Thailand.