HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10) malam lalu.

Jokowi menegaskan, dibentuknya tim gabungan yang dikomandoi oleh Menko Polhukam, Mahfud MD itu merupakan bukti bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengusut tuntas insiden yang menewaskan ratusan suporter Arema FC tersebut.

“Kita sudah bentuk tim pencari fakta independen yang diketuai oleh pak Menko Polhukam. Kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi,” kata Jokowi dalam keterangan pers yang diterima Holopis.com, Rabu (5/10).

Dia meminta agar pihak berwenang untuk menindak tegas siapapun yang salah dalam tragedi. “Yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk ke pidana juga sama, dipidanakan,” titah Jokowi.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku bahwa dirinya telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono untuk mengaudit Stadion Kanjuruhan Malang

Audit ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kelayakan bangunan stadion yang menjadi saksi bisu tragedi Kanjuruhan.

“Saya sudah memerintahkan kepada menteri PU untuk melakukan audit bangunan stadion ini dan bangunan terhadap seluruh stadion yang dipakai liga 1, 2, dan 3,” ujarnya.

Audit disebut Jokowi, meliputi seluruh bangunan stadion, termasuk di antaranya lorong pintu keluar yang sempat memakan banyak korban jiwa.

Presiden Jokowi menargetkan audit Stadion Kanjuruhan Malang tersebut rampung dalam waktu sebulan ke depan.

“Kalau tim gabungan independen satu bulan, tapi secepatnya, untuk audit stadion sama. GBK dengan penonton 80 ribu orang, dibuka 15 menit semua keluar. Standar itu yang harus kita miliki,” tukasnya.