HOLOPIS.COM, JAKARTA – 125 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada sabtu, (1/10) malam. Tragedi dan Tewasnya para Aremania tersebut, membuat sepak bola indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional.
Seperti yang diberitakan The New York Times yang dikutip Holopis.com, menyoroti petugas keamanan termasuk Kepolisian dan TNI yang bertindak represif, seperti menendang dan memukuli Aremania yang berkumpul di lapangan, dan kemudian menembakkan gas air mata ke tribun penonton.
“Polisi menembakkan gas air mata ke orang-orang di tribun, mendorong mereka ke koridor pintu keluar yang sempit di mana mereka saling bertumbukan,” dikutip Holopis.com dari The New York Times, Selasa (4/10).
Sementara itu, Reuters juga melaporkan bahwa terjadi bentrokan antara polisi dan suporter Arema FC yang dipicu penembakan gas air mata oleh pihak Kepolisian Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, terjadi peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menyebabkan 125 korban meninggal dunia, dan ratusan orang luka-luka.
Pemerintah juga saat ini tengah melakukan investigasi dengan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD.
Selain itu, Pihak Kepolisian RI, telah melakukan penyelidikan kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, yang sebelumnya telah mencopot Kapolres Malang, dan beberapa anggota Brimob, serta memeriksa 28 anggota kepolisian yang pelanggaran aturan melakukan penggunaan gas air mata ke arah penonton.