Jakarta. Holopis.com – Sepanjang hari kemarin ketua umum Partai Demokrat AHY menggelar sejumlah kegiatan untuk memastikan seluruh kader solid dan pemerintah meyakini bahwa KLB Deli Serdang adalah kegiatan ilegal.
Mulai dari kegiatan konsolidasi internal dengan menggelar pertemuan dengan ketua DPD dan DPC, menyambangi Kemenkumham, KPU hingga melakukan pertemuan dengan Menkopolhukam.
Dalam keterangan persnya kemarin, ketua umum partai Demokrat AHY menyoroti testimoni dari kader Partai yang hadir dan menjadi peserta KLB Deli Serdang yaitu Gerald Piter Runthuthomas yang sehari hari menjabat sebagai wakil ketua DPC Mobagu Sulawesi Utara. Dalam tesimoninya Gerald paparkan secara detail kronologis dari awal sampai akhir keikut sertaanya dalam KLB termasuk janji iming iming uang 100 juta jika dirinya mau hadir di KLB Deli Serdang. Gerald pada kesempatan tersebut juga sampaikan penyesalan dan permohonan maafnya karena telah mengikuti KLB Demokrat Deli Serdang
Ketua Umum Partai Demokrat AHY pada kesempatan tersebut juga mengajak segenap elemen bangsa untuk melakukan refleksi kebangsaan. Menurut AHY bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dengan masyarakt yang berbudaya tinggi yang selalu menjunjung nilai nilai sopan santun dan etika
Menurut AHY, sebagai bangsa yg besar Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara besar dan maju yang butuh waktu serta kerja keras untuk menggapainya dan bukan dengan kekuatan uang atau kekuasaan.
AHY menegaskan dirinya meninggaklkan dunia militer dengan tujuan yang baik dan mulia untuk membangun demokrasi yang lebih baik melalui partai politik, “politik seharusnya adalah etika untuk mengabdi, bukan semata mata cara untuk berkuasa” Ujar AHY mengutip tokoh perjuangan nasional Dr. Leimena.
Pada kesempatan tersebut AHY juga memastikan secara pribadi dirinya tidak memiliki masalah dengan Moeldoko, sebagai mantan prajurit dirinya akan menghormati Moeldoko sebagai mantan Panglima, tetapi AHY kecewa karena suka atau tdk suka Moeldoko tegas AHY telah terlibat dalam gerakan KLB Demokrat.