HOLOPIS.COM, SUMUT – Bencana gempa di Tapanuli Utara menyebabkan setidaknya 9 orang mengalami luka serius akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan lanjutan terhadap dampak gempa di Tapanuli Utara.
“Sembilan korban luka dan lima bangunan roboh,” kata Dwikorita, Sabtu (1/10).
Dwikorita kemudian belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai identitas para korban yang mengalami luka maupun 1 orang korban yang meninggal dunia tersebut.
Dwikorita menambahkan, dari pemantauan yang dilakukan oleh pihak BMKG, pihaknya memastikan gempa di Tapanuli Utara ini tidak mnenimbulkan efek tsunami.
“Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tukasnya.
Adapun kerusakan maupun keseluruhan korban luka dan lainnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama lintas instansi terkait.
Gempabumi M 6.0 Tapanuli Utara menurut rangkuman data per pukul 06.00 WIB telah diikuti gempa susulan di atas M 5.0 hingga dua kali. Adapun yang pertama gempabumi berkekuatan M 5.1 pada pukul 02.50 WIB pada kedalaman 10 kilometer dan berada di posisi 2.05 LU – 98.99 BT.
Kemudian gempabumi susulan berikutnya terjadi selang 47 menit kemudian atau pukul 03.37 WIB. Gempabumi tersebut berkekuatan M 5.0 pada kedalaman 10 kilometer dan berpusat di 2.03 LU – 98.97 BT.
Rentetan gempabumi di atas dirasakan sedang hingga kuat selama 3-5 detik di beberapa wilayah kabupaten mulai dari Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Tapanuli Tengah, Labuhan Batu Utara dan Kota Medan. Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan Toba melaporkan masyarakat sempat panik dan berhamburan keluar rumah. Sesaat setelah terjadi gempabumi listrik padam.