HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Liz Truss, akhirnya bersuara setelah sebelumnya mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak, yang memicu krisis Inggris, dan pasar keuangan. PM Inggris tersebut, ditekan untuk segera mengatasi krisis yang melanda Inggris.
Truss mengatakan, bersedia mengambil keputusan “Kontroversial” untuk menghidupkan kembali ekonomi Inggris, yang belakangan ini terdampak langsung oleh inflasi, akibat konflik Rusia dan Ukraina.
“Kami harus mengambil tindakan segera untuk membuat ekonomi kami tumbuh, membuat Inggris bergerak, dan juga menangani inflasi, dan tentu saja, itu berarti mengambil keputusan yang kontroversial dan sulit,” ungkapnya dilansir dari situs Reuters, (29/9).
Pemimpin Partai Konservatif itu, menambahkan perannya sebagai Perdana Menteri Inggris memiliki kewajiban besar untuk kembali menggerakan Ekonomi Inggris.
“Tapi saya siap melakukan itu sebagai perdana menteri karena yang penting bagi saya adalah kita menggerakkan ekonomi kita,” ujarnya.
Kritikan datang dari gubernur Bank Of England atau Bank Sentral Inggris, atas rencana kebijakan pemotongan pajak oleh PM Liz Truss, ia menilai bahwa hal tersebut akan melemahkan upaya Bank Sentral Inggris untuk menekan laju inflasi dan pemulihan kondisi pasar keuangan Inggris.
“Sayangnya memiliki anggaran parsial, dalam keadaan ini – ekonomi global yang sulit, posisi pasar keuangan yang sulit, bekerja di lintas tujuan dengan Bank – telah menyebabkan pergerakan yang cukup dramatis di pasar keuangan seperti yang telah kita semua lihat,” kata Carney Gubernur Bank Of England.