HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kendaraan listrik merupakan salah satu solusi, ditengah menipisnya stok minyak dan gas nasional.
Hal tersebut disampaikan Ketua Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo. Dalam seminar yang berlangsung di Pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022, Kamis (29/9).
“Solusinya sudah jelas, tidak ada kata tidak, kita harus segera bermigrasi atau melepaskan kendaraan kita yang berbahan bakar minyak atau fosil ini beralih ke listrik,” katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua MPR RI ini, merinci cadangan minyak nasional hanya tersisa 4,2 miliar barel. Stok tersebut, akan habis dalam jangka waktu sembilan tahun.
Kemudian, untuk gas bumi nasional hanya tersisa 62,4 triliun kaki kubik. Jumlah tersebut, bisa habis dalam kurun waktu 18 tahun. Itu juga dengan catatan, belum ditemukan lagi cadangan sumur yang baru.
Salah satu solusinya menurut Bambang, masyarakat harus segera beralih dari kendaraan dengan bahan bakar fosil ke listrik sebelum cadangan minya dan gas nasional benar – benar habis.
“Jadi mestinya kita memang harus siap-siap sebelum benar-benar energi tersebut betul-betul habis,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga mejelaskan keuntungan dari migrasi ke kendaraan listrik. Antara lain pencemaran udara bisa berkurang, konsumsi BBM, dan beban subsidi yang harus ditanggung negara, sehingga pada akhirnya meningkatkan ketahanan energi nasional.
Selain itu, menurutnya kendaraan listrik juga dinilai sebagai alternatif solusi untuk menekan ketergantungan terhadap impor migas.
“Ini juga penting agar beban APBN kita tidak terkuras dengan impor migas yang selama ini kita ambil dari beberapa negara dan harganya juga makin lama makin mahal, dan itu membebani dan mengurangi dana atau anggaran yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat,” ucap dia.
Bamsoet pun turut mendorong agar pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat yang ingin bermigrasi ke kendaraan listrik. Pemberian subsidi semacam itu, kata dia, sudah diterapkan di negara seperti Amerika Serikat.
“Jadi harus ada langkah-langkah regulasi yang memang mendorong masyarakat kita tidak rugi bermigrasi ke listrik,” pungkasnya.