JAKARTA, HOLOPISCOM – Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tertekan pada perdagangan Selasa (25/5/2021). Saham Garuda anjlok 18 poin atau 6,12% ke level Rp276 per lembar saham.
Pada perdagangan Senin, 24 Mei 2021, saham Garuda ditutup di level Rp294 atau melemah 22,00 poin atau 6,96% dari sebelumnya Rp316.
Sementara posisi yang lebih lemah ada di level 290,00 pada 29 Januari 2020 lalu. Sepanjang tahun 2021 ini, saham GIAA merosot 21,39%
Hal ini tidak terlepas dari pernyataan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra yang menyampaikan kondisi Perusahaan saat ini.
Salah satunya, Garuda Indonesia memiliki utang sekitar Rp70 triliun atau USD 4,9 miliar. Utang tersebut meningkat lebih dari Rp 1 triliun setiap bulan karena terus menunda pembayaran kepada pemasok.
Adapun laporan keuangan terakhir GIAA yang disampaikan pada bursa yakni pada kuartal tiga 2020. Saat itu, pendapatan GIAA merosot 67,85 persen menjadi USD1,14 miliar.
GIAA pun membukukan rugi bersih USD 1,07 miliar. Kondisi ini berbalik dari kuartal ketiga tahun sebelumnya yang masih mencatatkan laba bersih USD 122,42 juta.
Punya Hutang Rp70 Triliun, Garuda Indonesia jangan Sampai Bangkrut
Punya Hutang Rp70 Triliun, Garuda Indonesia jangan Sampai Bangkrut
Temukan kami di Google News. Jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.