HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan Jepang yakni Yasukazu Hamada,menilai bahwa tindakan Korea Utara menembakkan rudal balistiknya sebagai protes kedatangan Amerika Serikat ke Korsel merupakan sebuah ancaman bagi perdamaian hingga keamanan kawasan.
“Tindakan Korea Utara merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan negara kita, kawasan dan komunitas internasional,” ungkap Hamada, sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (25/9).
Hamada sebelumnya juga menjelaskan bahwa, rudal yang ditembakkan Korut mencapai ketinggian maksimum pada 50 km dan mungkin terbang pada lintasan yang tidak teratur.
Beruntungnya, Hamada mengungkapkan tembakan rudal tersebut jatuh di luar zona ekonomi ekslusif (ZEE) Jepang dan tidak ada laporan masalah dengan jalur pengiriman atau lalu lintas laut.
“Jika anda memasukkan peluncuran rudal jelajah, ini adalah peluncuran kesembilan belas, yang merupakan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.
Sebagai informasi, Korut dilaporkan menembakkan rudal jarak pendeknya dari daerah Taechon di Provinsi Pyongyan Utara, pada Minggu, (25/9) tepat sebelum pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Penembakan tersebut merupakan sebuah bentuk protes Korut atas rencana latihan militer besar-besaran antara Korsel dengan Amerika Serikat pada 26-29 September mendatang, dimana dalam latihan tersebut turut melibatkan kapal induk legendaris Amerika Serikat bernama USS Ronald Reagan.