HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan produksi komoditas kedelai dalam negeri.

Salah satu langkah yang disiapkan pemerintah untuk meningkatkan produksi bahan baku tahu dan tempe itu yakni dengan menyiapkan lahan bagi petani.

Saat ini, terang Syahrul, pemerintah telah menyiapkan sekitar 351.000 hektare lahan untuk penanaman komoditas kedelai. Namun dari total luas lahan tersebut, baru sekitar 67.000 hektare yang sudah siap untuk ditanam kedelai.

“Tentunya, Oktober ini akan mulai tanam,” ujar Syahrul konferensi pers yang dikutip dari tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/9).

Syahrul menuturkan, bahwa selama ini tingkat produktivitas kedelai di dalam negeri masih sangat rendah. Hal itu tercermin dari angka importasi kedelai yang masih di atas 90 persen.

Tingginya angka importasi itu terjadi bukan tanpa alasan, salah satu alasannya karena selama ini para petani lebih tertarik menanam jagung.

“Padahal kita makan tempe dan tahu. Tetapi importasi yang sangat besar di atas 90%. Itu karena selama ini petani lebih tertarik menanam jagung. Karena harga jagung sama dengan harga kedelai Rp 5.000 kurang lebih, sementara jagung dia perhektarnya 6-7 ton, sementara kedelai cuma 1,5 juta ton. Oleh karena itu, kedelai di luar lebih murah,” jelas Syahrul.

Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menyetujui dilakukan impor kedelai. Dengan catatan, penanaman kedelai juga harus dilakukan di dalam negeri.

Presiden, lanjut Syahrul, juga meminta jajarannya untuk segera menetapkan harga beli kedelai di Tanah Air, agar para petani bisa kembali tertarik menanam kedelai.

“Bapak presiden tadi perintahnya rakyat dapat apa? Oleh karena itu, bapak presiden mengatakan, oke, impor memang harus dilakukan tetapi sepanjang dapat ditanam maksimal, maka tanam sebanyak-banyaknya dan beli yang dibeli yang ditanam rakyat, tentukan harganya agar rakyat bisa kembali tertarik menanamkan kedelai,” terang Syahrul.

Pemerintah melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian akan mengumumkan penetapan harga beli kedelai pada pekan depan.

Penetapan harga tersebut dilakukan pemerintah untuk memberikan jaminan kepastian harga kedelai kepada petani di Tanah Air.

“Kita berharap dalam satu minggu ini, biasanya bapak presiden setiap minggu mengecek masalah pertanian, kesediaan pangan. Satu minggu ini, saya yakin Pak Menko sudah mengeluarkan kesepakatan untuk menetapkan harga pembelian minimal bagi kedelai,” kata Syahrul.