JAKARTA, HOLOPIS.COM – John Cena menjadi diserang pada hari Selasa (26/5) oleh pengguna Twitter Amerika setelah permintaan maafnya yang “menyedihkan” kepada China karena menyebutkan Taiwan sebagai sebuah negara selama promosi untuk film barunya “Fast & Furious 9”.
“Taiwan adalah sebuah negara. Hong Kong seharusnya bebas. Jika Anda tidak mau mengatakan hal-hal ini karena itu mungkin merugikan Anda, Anda adalah pengecut yang menyedihkan,” kata cendekiawan konservatif Ben Shapiro pada akun Twitter-nya.
“Menyedihkan,” reaksi Senator Republik Tom Cotton, terhadap Cena.
Sebelumnya, Cena, berbicara bahasa Mandarin, mengunjungi situs media sosial China Weibo, untuk meminta maaf karena menyebut Taiwan sebagai sebuah negara selama wawancara promosinya Fast & Furious 9 pada awal bulan ini.
Orang Cina, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi “nakal” yang merupakan bagian dari wilayah mereka, meledak marah atas kesalahannya.
“Saya membuat kesalahan. Dan harus mengatakan hal yang penting. Saya mencintai dan menghormati China. Saya sangat, sangat menyesal atas kesalahan saya. Saya minta maaf, saya minta maaf, saya sangat menyesal,” kata Cena.
Tetapi banyak netizen China yang tidak puas dengan isyarat tersebut karena Cena berhenti mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari China dalam pernyataannya.
“Tetap tidak mengatakan bahwa Taiwan adalah China. Apakah itu sangat sulit ?,” kata seorang pengguna menulis di bawah postingannya.
Jurnalis CNN, Jim Sciutto mengatakan bahwa banyak film laris Hollywood bergantung pada China untuk Box Office mereka
“Taiwan adalah sebuah negara – dan demokrasi. Anda baru saja meminta maaf kepada kediktatoran, ” katanya dalam sebuah postingan Twitter. (Mhd)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.