HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang labil memicu fenomena gerakan tanah di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, kejadian yang sudah berlangsung sejak Rabu (14/7) itu menyebabkan sejumlah wilayah di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang mengalami kerusakan.

“Tujuh unit rumah warga rusak berat. Selain itu, sebanyak 38 unit rumah terdampak dan 88 unit rumah terancam kejadian ini,” kata Abdul, Sabtu (17/9).

Abdul mengatakan, sebagai langkah antisipasi BPBD Kabupaten Bogor melakukan pendataan serta membangun tenda pengungsian bagi para warga terdampak.

Kondisi mutakhir saat ini pergerakan tanah masih terjadi dan pihak PLN telah memutus aliran listrik. BPBD dan tim gabungan setempat melakukan pembangunan akses jalan darurat dikarenakan akses jalan desa terisolir.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu siang hingga malam hari di wilayah Kabupaten Bogor pada 17 sampai 19 September 2022.

Sementara itu, berdasarkan analisis gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kecamatan Babakan Madang termasuk wilayah dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.