HOLOPIS.COM, SAMARINDA – Bencana banjir masih melanda pemukiman warga di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dan mengganggu aktifitas warga.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir yang terjadi sejak Rabu lalu (14/9) itu masih bertahan sampai saat ini.

“Banjir masih menggenangi beberapa titik. Selain terganggunya aktivitas warga, banjir juga menghambat akses jalan utama,” kata Abdul, Sabtu (17/9).

Salah satu akses jalan penghubung untuk aktifitas warga pun dikabarkan putus. Di samping itu, banjir juga memicu terjadinya longsor di Kecamatan Sungai Pinang. Saat ini petugas gabungan yang dipimpin BPBD telah berada di lokasi dengan dukungan alat berat.

Sejumlah kecamatan terdampak banjir sejak pukul 03.00 WITA, pada Rabu lalu (14/9). Wilayah terdampak antara lain di Kecamatan Sambutan (Kelurahan Pulau Atas), Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda Ulu (Kelurahan Sidodadi, Jawa, Dadi Mulya), Kecamatan Samarinda Ilir (Kelurahan Sidodamai, Samarinda Kota, Mugerejo dan Lempake).

Akibat banjir, sebanyak 19 KK (38 jiwa) terdampak. Selain itu, 1 warga luka ringan dan satu lainnya meninggal dunia. Sementara itu, sebanyak 19 rumah dan 1 bangunan untuk usaha penginapan terdampak. Saat peristiwa terjadi, tinggi muka air berkisar antara 20 hingga 60 cm.

Menyikapi kondisi tersebut, BPBD Kota Samarinda telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pendataan dan penanganan darurat.